Seiring
dengan kebutuhan masyarakat, dunia pendidikan sedikit demi sedikit telah
mengalami banyak perubahan. Salah satunya adalah tersedianya pendidikan di
rumah atau lebih dikenal dengan istilah homeschooling.
Meski pada awalnya ada hambatan dari beberapa pihak dikarenakan sistemnya yang
berbeda dari sekolah pada umumnya, perlahan semakin banyak masyarakat yang
menikmatinya khususnya mereka yang tinggal di perkotaan.
Program
ini semakin dimanfaatkan oleh beberapa kalangan tertentu, seperti artis atau
atlet nasional yang tidak bisa mengikuti jadwal pendidikan reguler di sekolah.
Dengan jadwal kegiatan yang sangat padat, murid usia sekolah ini hampir tidak
mengikuti program sekolah formal. Karena mereka masih berada di usia wajib
belajar, jadi metode ini pun dianggap sebagai solusi terbaik untuk memenuhi hak
anak atas pendidikan. Meskipun banyak kemudahan yang ditawarkan melalui homeschooling,
banyak tantangan yang harus disikapi dengan bijak baik dari pihak guru (jika
orang tua menyewa seorang tenga pengajar) maupun di pihak anak dan orang tua.
http://www.freedigitalphotos.net/ |
Homeschooling dan Tantangan
di Pihak Guru
Tantangan
utama di pihak tenaga pengajar adalah bagaimana seorang guru membiasakan diri dengan
budaya belajar yang baru. Dalam pendidikan formal, seorang guru harus
berhadapan dengan sejumlah siswa di ruang kelas dan mengikuti rencana
pembelajaran secara kaku, dan hasil belajar ditentukan oleh sistem pengajaran
yang digunakan. Tenaga pengajar bisa menerapkan aturan-aturan tertentu yang
mesti diikuti oleh peserta ajar untuk memastikan bahwa target pembelajaran
tercapai sesuai jadwal.
Dengan
homeschooling, seorang guru hanya
menghadapi satu siswa secara personal. Dengan demikian, pendekatan secara
personal akan mempengaruhi hasil belajar. Guru tidak bisa menerapkan
aturan-aturan baku yang harus diikuti siswa. Bahkan sebaliknya, guru harus
menyesuaikan program dan jadwal pembelajaran sesuai keinginan dan ketersediaan
waktu siswa.
Homeschooling dan Tantangan
di Pihak Anak dan Orang Tua